Dirjen IKFT Ungkap Vitalnya Peran Industri Bahan Kimia Khusus dalam Sektor Industri
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Taufiek Bawazier mengungkapkan vitalnya peran industri bahan kimia khusus dalam sektor industri.
Taufiek mengatakan berbagai sektor industri membutuhkan produk bahan kimia khusus sebagai bahan pembantu, misalnya untuk pengolahan makanan, makanan ternak, minyak dan gas bumi, barang-barang plastik, keramik, cat, dan tinta cetak.
Baca Juga: Dukung Presiden Prabowo Batalkan Ijin Tambang di Raja Ampat, Rieke: Save Serambi Makkah
"Artinya, industri bahan kimia khusus memegang peran vital dalam berbagai sektor industri. Apalagi, saat ini produk-produk bahan kimia khusus sebagian telah diproduksi di dalam negeri,” kata Taufiek, dikutip dari siaran pers Kemenperin, Rabu (11/6).
Dirjen IKFT mengemukakan, konsumsi bahan kimia khusus di Indonesia setiap tahun terus meningkat. Oleh karena itu, Kemenperin semakin memacu kemampuan industri bahan kimia khusus agar lebih produktif, inovatif, dan berdaya saing. Upaya ini juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan kimia khusus.
“Transformasi industri bahan kimia khusus tidak hanya menuntut peningkatan kapasitas dan kapabilitas produksi, tetapi juga akselerasi adopsi teknologi, keberlanjutan lingkungan, serta integrasi dengan kebutuhan industri hilir domestik dan pasar global,” ungkap Taufiek.
Lebih lanjut, Kemenperin juga berkomitmen untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan industri kimia khusus, di antaranya melalui fasilitasi pemberian insentif fiskal, penyediaan infrastruktur industri, hingga dukungan dalam hal riset dan pengembangan.
“Kemenperin juga aktif menjalin kemitraan strategis dengan pelaku industri dan lembaga riset untuk mendorong transfer teknologi serta adopsi industri 4.0, sehingga proses produksi di sektor ini menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan kompetitif,” tegasnya.
Industri kimia merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0. “Produk bahan kimia khusus memiliki nilai tambah yang tinggi, serta tingkat inovasi yang besar dan pasar yang terus berkembang, baik di dalam negeri maupun secara global,” imbuh Taufiek.
Kemenperin mencatat, sektor industri kimia, farmasi, dan obat tradisional memberikan kontribusi signifikan dengan nilai ekspor mencapai USD 5,35 miliar hingga triwulan I tahun 2025. Melalui capaian tersebut, kelompok sektor ini masuk dalam lima besar untuk komoditas ekspor industri nasional.
Halaman BerikutnyaHalaman:
- 1
- 2
(责任编辑:百科)
Perspektif Kritis Pertamax Oplosan, Ekonom: Kerugian Ekonomi Hingga Kepercayaan Hilang
Profil dan Jejak Karier Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM Raih Gelar Doktor usai Kuliah S3 di UI
Tanda Tangani PKS, Baznas RI dan Cordoba Ajak Masyarakat Bersedekah Al
BYD Indonesia Angkat Bicara soal 20 Diler BYD Bangkrut
Terkait Kasus Izin Holywings, DPRD DKI Sebut Hal Itu Dijadikan Pelajaran
- Wall Street Menguat, Investor Saham Bertaruh Hasil Positif Soal Negosiasi China
- KPK Periksa Isa Rachmatarwata Kaitkan PNBP Batu Bara Kukar
- Kejagung Tak Menutup Kemungkinan Akan Jerat Ronald Tannur atau Keluarganya Sebagai Tersangka
- Kembali Menjabat sebagai Menteri Pertanian, Amran Optimistis Capai Swasembada Pangan
- God's Eye dari BYD vs FSD Tesla, Tesla Kalah karena Kemahalan
- Supra Boga Lestari (RANC) Cetak Pendapatan Rp2,87 T di 2024, Bakal Fokus Ekspansi dan Digitalisasi
- Erick Thohir Dukung Pembangunan Bandara Baru di Bali, Targetkan 100 Juta Wisatawan
- 5 Alasan Kamu Harus Makan Tempe, Bukan Cuma Enak dan Murah
-
Penuh Haru! Warga Eks Pasar Gembrong Menangis dan Peluk Anies Baswedan
Warta Ekonomi, Jakarta - Suasana haru warga kampung eks Pasar Gembrong yang menjadi korban musibah k ...[详细]
-
Menko Infrastruktur Sebut Proyek Kereta Cepat Jakarta ke Surabaya Masih Dalam Fase Kajian
JAKARTA, DISWAY.ID- Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yu ...[详细]
-
Menteri Zulhas Buka Opsi Impor Beras 1 Juta Ton, Begini Tanggapan Bapanas
JAKARTA, DISWAY.ID--Dalam upaya mengantisipasi ketahanan pangan di tahun 2025 nanti, Menteri Menteri ...[详细]
-
Serupa Tapi Tak Sama, Ini Beda Demensia dan Alzheimer
Daftar Isi Beda Alzheimer dan demensia ...[详细]
-
APTI dan IBC Harapkan Cukai Tembakau yang Stabil, Desak Moratorium Tiga Tahun Kenaikan CHT
Warta Ekonomi, Jakarta - Di tengah tekanan ekonomi dan penurunan daya beli masyarakat, pelaku indust ...[详细]
-
8 Makanan Ini Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Melon
Daftar Isi Makanan yang tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan m ...[详细]
-
Supra Boga Lestari (RANC) Cetak Pendapatan Rp2,87 T di 2024, Bakal Fokus Ekspansi dan Digitalisasi
Warta Ekonomi, Jakarta - PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), pengelola jaringan ritel Ranch Market dan ...[详细]
-
Link dan Cara Daftar PPPK Kemenag 2024, Dibuka Hari ini 22 Oktober
JAKARTA, DISWAY.ID --Pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Parjanjian Kerja (PPPK) Kemenag 2024 resm ...[详细]
-
Presiden Prabowo Resmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Universitas Pertahanan
Warta Ekonomi, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kampus Bhinneka Tunggal Ika Universita ...[详细]
-
Tragis, Turis Tewas di Depan Kekasihnya Usai Tertimpa Patung di Italia
Jakarta, CNN Indonesia-- Nasib tragis dialami turisbernama Chiara Jaconis (30) saat tengah berlibur ...[详细]
- Yusril Ihza Menduga Pengadilan Tinggi Tak Akan Mengabulkan Putusan PN Jakarta Pusat
- Kembali Menjabat sebagai Menteri Pertanian, Amran Optimistis Capai Swasembada Pangan
- Catat, Ini 4 Isu Utama Pendidikan yang Perlu Diatensi Menteri Baru
- Angkor Wat Warisan Dunia UNESCO Paling Fotogenik, Borobudur Gimana?
- Kemenhub Sebut 38% Bus Langgar Aturan, Dokumen Palsu hingga Klakson Telolet Dicopot
- Kru TV One Korban Kecelakaan Mobil di Tol Pemalang
- Hadiri Sertijab Menteri Pertahanan, Mahfud MD Kagum dengan Sosok Sjafrie Sjamsoeddin